Pages

Jumat, 21 November 2014

Manfaat Sinar Matahari

Sinar Matahari telah dikenal umum bisa memberikan kita vitamin D, tetapi apakah Anda tahu bahwa ia juga bisa meredakan rasa nyeri, membuat kita waspada pada malam hari, membakar lemak dan banyak manfaat lainnya.
Hubungan biologis manusia dengan ketergantungannya terhadap Matahari begitu mendalam, variasi warna kulit manusia yang sangat beragam, dimulai dari Afrika yang berkulit gelap (melanin jenuh), hingga ke kulit yang relatif sedikit mengandung pigmen melamin, ras Kaukasia yang berkulit lebih terang adalah produk sampingan dari keturunan nenek moyang kita yang terakhir dari Afrika (sebagaimana ditentukan oleh DNA mitokondria) yang bermigrasi ke wilayah lintang yang lebih tinggi atau minim sinar Matahari, dan dimulai sekitar 60.000 tahun yang lalu.
Dalam rangka mengimbangi minimnya ketersediaan sinar Matahari, dengan cepat tubuh menyesuaikan diri, dengan melakukan penghapusan "tabir surya" alami (melanin) dari kulit, yang mengganggu produksi vitamin D; tentu saja vitamin D terlibat dalam regulasi lebih dari 2.000 gen, dan karena itu lebih mirip seperti hormon, tanpa infrastruktur seluruh genetik kita menjadi stabil.
Manfaat kesehatan dari vitamin D telah terdokumentasi dengan baik, ( situs Green MedInfo.com telah mengidentifikasi lebih dari 200 kondisi kesehatan yang mengambil manfaat dari pengoptimalan kadar vitamin D: pada laman situs Vitamin D Health Benefits (Manfaat Kesehatan Vitamin D] dan Vitamin D Wiki, oleh Henry Lahore, jauh lebih banyak lagi), hanya baru-baru ini saja sifat terapeutik sinar Matahari mulai dieksplorasi secara lebih mendalam oleh komunitas riset.
Berikut adalah lima rincian sifat penting dari paparan sinar Matahari:

1. Sinar Matahari memiliki kemampuan meredakan rasa nyeri (Analgesik)
Sebuah studi pada tahun 2005 yang diterbitkan dalam jurnal Psychosomatic Medicine berjudul, "Pengaruh sinar Matahari pada pengobatan pasca operasi analgesik: studi prospektif pasien yang menjalani operasi tulang belakang", menganalisis para pasien yang tinggal dalam unit kamar pada sisi rumah sakit yang rata-rata terkena 46 % intensitas cahaya Matahari. Para pasien yang terpapar oleh meningkatnya intensitas sinar Matahari dirasakan lebih sedikit mengalami stres, sedikit kurang, mengonsumsi 22 % lebih sedikit obat analgesik tiap jam, dan mengurangi 21 % lebih rendah biaya pembelian obat nyeri.

2. Sinar Matahari membakar lemak
Sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan dalam The Journal of Investigative Dermatology mengungkapkan fakta luar biasa dari metabolisme: Pemaparan kulit manusia terhadap sinar UV menghasilkan peningkatan metabolisme lemak subkutan (lapisan lemak yang terletak di bawah dermis serta di atas otot dan fasia). Jika lemak subkutan tidak dianggap sebagai faktor risiko penyakit jantung, lain halnya dengan lemak visceral (lemak yang tertimbun di bawah otot dan mengelilingi organ vital, termasuk di dalam perut). Telah banyak diketahui bahwa kekurangan salah satu produk terbaik dari sinar Matahari, vitamin D, terkait lebi besar dengan lemak visceral. Selain itu, ada suatu penelitian tubuh yang menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D terkait dengan obesitas, terdapat 9 studi sejenis pada laman penelitian obesitas kami.
Salah satunya berjudul "Penggabungan tingkat vitamin D plasma dengan adipositas dalam ras Hispanik dan Afrika Amerika", dan yang diterbitkan dalam jurnal Penelitian Antikanker pada 2005, menemukan bahwa tingkat vitamin D yang berbanding terbalik dikaitkan dengan adipositas dalam ras Hispanik dan Afrika- Amerika, termasuk obesitas perut. Intinya? Paparan radiasi sinar ultra violet B (UVB), yang paling banyak terdapat pada dua jam sebelum dan sesudah tengah hari dan bertanggung jawab dalam memproduksi vitamin D, mungkin merupakan strategi penting dalam membakar lemak, dengan cara alami.

3. Melalui siklus Matahari, sinar Matahari mungkin langsung mengatur masa hidup manusia
Studi ini pernah diterbitkan pada tahun 2010 dalam jurnal Medical Hypotheses yang berjudul "Pengaruh siklus Matahari pada umur manusia di 50 negara bagian Amerika Serikat: variasi dalam cahaya memengaruhi genom manusia", para peneliti meninjau kemungkinan bahwa siklus Matahari secara langsung memengaruhi genom manusia. Menurut peneliti:
Dalam studi saat ini, kami melaporkan bahwa para ibu hamil dan bayi yang kemungkinan lahir selama masa puncak (MAX sekitar 3 tahun) sekitar 11 tahunan siklus Matahari, hidup rata-rata 1,7 tahun lebih sedikit daripada para ibu hamil dan bayi yang kemungkinan lahir selama masa non-puncak (MIN sekitar 8 tahun). Peningkatan energi pada masa MAX Matahari, meskipun relatif sedikit peningkatan 0,1 % dari MIN, ternyata memodifikasi genom manusia / epigenome dan menimbulkan perubahan yang memengaruhi berbagai penyakit, sehingga memperpendek usia. Ada kemungkinan bahwa energi yang sama meningkatkan beragam manfaat dalam genom yang dapat meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi dalam perubahan lingkungan.
Oleh karena itu paparan sinar Matahari, mungkin secara langsung memengaruhi usia kehidupan manusia, dan bahkan dapat mempercepat perubahan genetik yang dapat memberikan manfaat terhadap kelangsungan hidup.

4. Paparan Matahari siang meningkatkan kewaspadaan pada malam hari
Sebuah studi 2012 yang diterbitkan dalam jurnal Behavioral Neuroscience, berjudul "Pengaruh paparan cahaya pada sore hari, kantuk subjektif, dan sekresi hormon", menemukan bahwa subjek merasa jauh lebih waspada pada permulaan malam hari, setelah terkena 6 jam paparan cahaya pada siang hari, sedangkan mereka menjadi mengantuk di penghujung malam setelah terpapar oleh cahaya buatan.

5. Sinar Matahari mungkin mengubah metabolisme energi
Jika suatu hipotesis baru yang diterbitkan pada tahun 2008 dalam Journal of Alternatif and Complementary Medicine benar, [vi] asumsi lama bahwa hewan tidak mampu memanfaatkan energi cahaya langsung kini dipertanyakan. Dengan kata lain, kulit kita mungkin berisi setara dengan melanin panel surya, dan dimungkinkan untuk "mencerna" energi, seperti tanaman lakukan, langsung dari Matahari.


Sumber : http://erabaru.net/kesehatan/8184-5-manfaat-sinar-matahari-yang-menakjubkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar