Penderitaan yang secara lahiriah
seperti sakit hati karena dihina, sedih karena kerabat meninggal, putus asa
karena tidak lulus ujian. Atau penyesalan karena tidak melakukan yang
diharapkan. Sementara yang lahir-batin dapat muncul dikarenakan penderitaan
pada sisi yang satu berdampak pada sisi yang lain atau dengan kata lain
penderitaan lahiriah memicu penderitaan batiniah atau sebaliknya. Misal akibat
kehujanan badan menjadi kedinginan namun tidak ada tempat berteduh akibatnya
mendongkol, risau atau menangis. Ada pula karena putus asa tidak lulus ujian
menjadi tidak mau makan dan menimbulkan perut sakit.
Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, dari yang terberat hingga ringgan.
Persepsi pada setiap orang juga berpengaruh menentukan intensitas penderitaan.
Suatu kejadian dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu dianggap
penderitaan bagi orang lain. Dalam artian suatu permasalahan sederhana yang
dibesar-besarkan akan menjadi penderitaan mendalam apabila disikapi secara
reaksioner oleh individu. Ada pula masalah yang sangat urgen disepelekan juga
dapat berakibat fatal dan menimbulkan kekacauan kemudian terjadi penderitaan.
Manusia tidak dapat mengatakan setiap situasi masalahnya sama, penderitaanya
sama solusinyapun sama. Penderitaan bersifat universal dapat datang kepada
siapapun tidak peduli kaya maupun miskin, tua maupun muda. Penderitaan dapat
muncul kapanpun dan dimanapun. Semisal saat seminar di siang hari, suasana
pengap, ada kipas anginpun masih kipas-kipas membayangkan ruang ber AC, dan
pulang tidur merentangkan badan di kasur empuk. Atau makan buah segar dan minum
air dingin. Namun pasien rumah sakit di ruang VIP, tidur di kasur empuk ruang
ber-AC, banyak buah segar dan air segar di kulkas, merasa tidak betah dan ingin
cepat pulang. Ada lagi orang yang tidak mempunyai uang merasa menderita tidak
dapat wisata saat liburan, namun ada pula orang yang berpergian membawa uang
banyak tanpa bekal hendak liburan ternyata mobil mogok di daerah yang jauh dari
permukiman, dan saat makan siang tiba, rasa lapar mulai muncur, ternyata uang
tidak dapat menolong dari penderitaan karena tidak ada barang yang bisa di
beli, terlebih muncul rasa gengsi atau keegoisan penumpang lain menambah
penderitaan.
Penderitaan merupakan realita kehidupan manusia di dunia yang tidak dapat
dielakan. Orang yang bahagia juga harus siap menghadapi tantangan hidup bila
tidak yang muncul penderitaan. Dan orang yang menghadapi cobaan yang
bertubi-tubi harus berpengharapan baik akan mendapatkan kebahagian. Karena
penderitaan dapat menjadi energi untuk bangkit berjuang mendapatkan kebahagian
yang lalu maupun yang akan datang.
Akibat penderitaan yang
bermacam-macam manusia dapat mengambil hikmah dari suatu penderitaan yang
dialami namun adapula akibat penderitaan menyebabkan kegelapan dalam kehidupan.
Sehingga penderitaan merupakan hal yang bermanfaat apabila manusia dapat
mengambil hikmah dari penderitaan yang dialami. Adapun orang yang
berlarut-larut dalam penderitaan adalah orang yang rugi karena tidak melapaskan
diri dari penderitaan dan tidak mengambil hikmak dan pelajaran yang didapat
dari penderitaan yang dialami.
Penderitaan juga dapat "menular" dari seseorang kepada orang lain.
Misal empati dari sanak-saudara untuk membantu melepaskan penderitaan. Atau
sekedar simpati dari orang lain untuk mengambil pelajaran dan perenungan.
Contoh gamblam penderitaan
manusia yang dapat diambil hikmahnya diantaranya tokoh filsafat ekistensialisme
Kierkegaard (1813-1855) seorang filsafat asal Denmark yang sebelum menjadi
filsafat besar, sejak masa kecil banyak mengalami penderitaan. Penderitaan yang
menimpanya, selain melankoli karena ayahnya yang pernah mengutuk Tuhan dan
berbuat dosa melakukan hubungan badan sebelum menikah dengan ibunya, juga
kematian delapan orang anggota keluarganya, termaksud ibunya, selama dua tahun
berturut-turut. Peristiwa ini menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi Soren
Kierkegaard, dan ia menafsirkan peristiwa ini sebagai kutukan Tuhan akibat
perbuatan ayahnya. Keadaan demikian, sebelum Kierkegaard muncul sebagai filsuf,
menyebabkan dia mencari jalan membebaskan diri (kompensasi) dari cengkraman
derita dengan jalan mabuk-mabukan. Karena derita yang tak kunjung padam,
Kierkegaard mencoba mencari “hubungan” dengan Tuhannya, bersamaan dengan
keterbukaan hati ayahnya dari melankoli. Akhirnya ia menemukan dirinya sebagai
seorang filsuf eksistensial yang besar.
Di bawah ini adalah beberapa contoh penderitaan yang mungkin
sering kita lihat di lingkungan kita:
1. Pemutusan
hak kerja : Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini
yang paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban
menafkahi keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah
namun juga bagi keluarganya
2. Kehilangan
orang tua : Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik.
Oleh sebab itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya
dengan berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain
dengan cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu
siap membantunya.
Penderitaan dan Sebabnya
Sebab-sebab Timbulnya Penderitaan
1. Penderitaan yang
timbul karena perbuatan buruk manusia.
2. Penderitaan yang
timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan.
PENGARUH
PENDERITAAN
Pengaruh yang Akan Terjadi pada Seseorang Jika Mengalami
Penderitaan
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan
sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap
kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa
“sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi
bubur”. Kelanjutan dari sikap negative ini dapat timbul sikap anti, misalnya
anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap
positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan
rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan,
dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya
kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap
anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu
tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang
kekerasan, dll.
Penderitaan dan Perjuangan
HUBUNGAN
PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti akan mengalami
penderitaan, baik
yang berat maupun yang ringan.
Penderitaan adalah bagiuan kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena
tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal
munkgin apa tidak. Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia
berusdaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya.
Hal ini bisa mebuat manusia kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi
orang lain yang melihat atau berada di sekitarnya.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi
manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia,
tetapi juga harus merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap
mengalami penderitaan tersebut. Karena penderitaan sebagaimana halnya hanya
sebagai ujian dari yang Maha Kuasa.
Kekalutan Mental
KEKALUTAN
MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara
lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan
seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan
bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan
mental adalah :
1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak
napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan,
patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si
penderita baik jasmani maupun rohani.
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan
yang 3bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental
yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial budaya.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi
yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses kekalutan mental yang
dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negatif.
Positif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai
usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun
melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.
Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang
bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapai nya
apa yang diinginkan.
Bentuk frustrasi antara lain :
1. Agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi
yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah
terjadi hipertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang
sekitarnya.
2. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitif
atau ke kanak-kanakan
3. Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang
sama (tetap) misalnya dengan membisu.
4. Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan
kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif kepada orang lain.
5. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang
yang sukses dalam imaginasinya
6. Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang
bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari orang
lain.
7. Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil,
tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasi
nya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam
lingkungan seperti :
1. kota – kota besar
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yang tidak beragama
5. orang yang terlalu mengejar materi
PENDERITAAN
MEDIA MASA DAN SENIMAN
Penderitaan, media masa dan seniman adalah 3 hal yang tidak bisa
dipisahkan. Penderitaan hampir merata di permukaan bumi ini, banyak kasus –
kasus penderitaan seperti kelaparan, kemiskinan, dll. Semua informasi itu bisa
kita peroleh dengan sangat mudah seiring kemajuan zaman dan pengaruh
globalisasi melalui media masa, baik itu media cetak maupun media elektronik.
Media
cetak seperti Koran, majalah, dan lain lain selalu menyajikan informasi –
informasi terbaru setiap harinya. Media elektronik pun demikian, seiring
berkembangnya teknologi yang memudahkan kita untuk menggali informasi sebanyak
– banyaknya bukan hanya melalui siaran radio dan televisi tapi kini kita bisa
mengakses informasi melalui internet, dll. Kehadiran smartphone dan gadget –
gadget canggih lainnya yang berbasis sitem operasi android dan ios pun turut
menunjang kinerja media elektronik untuk menyampaikan informasi terbaru.
Seniman, mereka lah yang dapat menggambarkan suasana hati dalam bentuk apapun,
baik itu dalam visual maupun audio. Visual seperti lukisan, wayang, dll.
Sedangkan dalam audio mereka dapat menuangkannya kedalam lirik lagu, puisi, dan
lain lain. Tapi terkadang hasil karya mereka dapat menimbulkan suatu
kontroversi bahkan propaganda karena hasil karyanya tidak bisa diterima oleh
masyarakat yang menilainya karena adanya perbedaan pendapat dll.
Kelaparan adalah salah satu penderitaan global yang hampir ada di setiap sudut
– sudut Negara. Bukan hanya di Negara – Negara yang tertinggal atau di dataran
Afrika, tapi di Negara – Negara besar dan super power pun masih dapat kita
temukan orang orang yang kelaparan, baik itu gelandangan, pengemis, dll.
Sudah
menjadi rahasia umum bahwa benua Afrika adalah benua yang memiliki tingkat
kelaparan paling besar di dunia. Penderita gizi buruk dan busung lapar sudah
menjadi pemandangan yang tidak asing disana. Tidak ada makanan dan tidak ada
air, yang ada hanyalah tanah yang tandus dan gersang. Tanah pun mereka makan
untuk mengganjal perut mereka tanpa memperdulikan higientias seperti orang –
orang pada umumnya. Tubuh mulai kurus dan perut kian membuncit, itulah mereka
yang hidup dalam penderitaan akibat kelaparan yang hingga kini tidak ada
solusinya. Hanya segelintir orang yang berhati mulia yang mau menolong mereka
dengan cara menjadi sukarelawan atau hanya sekedar menyumbang uang kepada
penyalur, dsb.
Mari
kita tengok Negara kita tercinta ini, disebelah timur Indonesia hampir
mengalami nasib yang sama dengan saudara – saudara kita di Afrika. Padahal
Negara kita dikenal sebagai Negara yang sangat kaya, seperti yang dituliskan
dalam suatu lirik lagu “ orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan
batu jadi tanaman “. Tapi nyatanya tidak semua daerah bisa mengolah sumber daya
alamnya dengan baik, bahkan kini pihak asinglah yang mengelola sumber daya alam
kita.
Suatu
kesalahan besar bangsa ini mempersilahkan orang asing mengolah sumber daya kita
karena ketidak mampuan kita untuk mengolahnya, lalu mereka membawa hasil bumi
kita ke negaranya dengan harga yang murah dan dijual dengan harga yang setinggi
– tingginya, sedangkan kita bisa lihat apa yang kita dapatkan dari hasil
kerjasama ini ? tidak ada. Yang ada hanyalah sumber daya alam yang terus
menipis dan kita menjual hasil bumi kita sendiri dengan harga yang mahal di
negeri sendiri, bukankah itu bodoh ? yang kita butuhkan hanyalah seorang
pemimpin yang dapat mengambil langkah tegas untuk mengubah Indonesia menjadi
bangsa yang mandiri dan tidak bergantung kepada bangsa lain yang sebenarnya
menipu kita.
Selanjutnya adalah media masa, mereka yang paling berjasa dalam memberikan
informasi kepada semua orang. Tiap detik di hidup kita pasti ada banyak
peristiwa yang terjadi di sekeliling kita, dan media masa akan berusaha
menginformasikan peristiwa tersebut kepada kita.
Mulai
dari radio, televisi, hingga internet, mereka siap memberikan informasi –
informasi terbaru khususnya internet yang kini sudah tidak diragukan lagi
kehadirannya. Hanya dengan mengakses salah satu situs mesin pencari dan
memasukan kata kunci yang akan kita cari, maka dengan mudahnya kita mendapatkan
informasi yang kita cari berkat adanya internet.
Dampak penggunaan internet sendiri pun beragam, ada yang positif ada juga yang
negatif. Semua itu tergantung kepada para pengguna, bagaimana kita
menyikapinya. Dampak positifnya adalah kita dapat memperoleh informasi lebih
mudah dan cepat daripada harus mencari sumber dari buku ataupun narasumber yang
akan diwawancara. Namun ada juga dampak negatifnya, dikarenakan bebasnya akses
dan kurangnya keamanan, maka internet pun sering kali disalah gunakan.
Misalanya untuk mengakses situs – situs pornografi, bahkan anak kecil pun kini
sudah bisa mengakses situs – situs tersebut karena kurangnya keamanan dan
kurangnya perhatian dari orang tuanya.
Seniman, kini orang hanya tahu kalau seniman itu hanya sekedar penyanyi yang
tampil di tv. Itu bukan seniman sesungguhnya. Pelukis, dalang, penyair, mereka
adalah seniman yang mampu menuangkan apa yg ada disekelilingnya menjadi sebuah
karya seni, entah itu lukisan, sajak atau puisi, cerita wayang, lirik lagu, dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar