3.1
Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa
Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka kepada
atau rasa saying kepada, ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik
hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau
menaruhbelas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hamper bersamaan,
sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta ksih dapat
diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan
menaruhbelas kasih.
Walaupun cinta kasih mengandung
arti hamper bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduaanya. Cinta
lebih mengandung pengertian mendalam, sedangkan kasih lebih keluarnya rasa,
dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat
diwujudkan secara nyata.
Dalam buku seni mencinta, Erich
Fromm menyebutkan bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima. Dan memberi
merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam
memberi ialah hal-hal yang sifatnya manusiawi,bukan materi.cinta selalu
menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung
jawab,perhatian dan pengenalan.
Pengertian tentang cinta
dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono. , dikatakannya bahwa cinta
memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud
dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersamman dia tidak mau
pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Unsur yang kedua adalah keintiman,
yaitu adanya tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah
tidak ada jarak lagi. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa
ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh, adanya ucapan-ucapan yang
mengungkapkan rasa saying dan seterusnya.
Selain pengertian yang
dikemukakan oleh Sarlito, lain halnya pengertian cinta yang dikemukakan
oleh Dr. Abdullah Nasih Ulwan dalam bukunya manajement cinta. Cinta adalah
perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk
mencintaikekasihnya penuh gairah, lembut, dan kasih saying. Cinta adalah fitrah
manusia yang murni yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupannya ia selalu
dibutuhkan. Jika seseorang ingin menikmatinya dengan cara terhormat dan mulia,
suci, dan penuh taqwa. Tentu ia akan mempergunakan cinta itu untuk mencapai
keinginan yang suci dan mulia pula.
Di dalam kitab suci Al-Qur’an,
ditemukan adanya fenomena cinta yang bersembunyi di dalam jiwa manusia. cinta
memiliki tiga tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah, dan rendah. Tingkatan
cinta tersebut berdasarkan firman Allah SWT dalam surah At-Taubah ayat 24 yang
artinya sebagai berikut:
“katakanlah : jika bapak-bapak,
anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat
tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya
dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan
keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.”
1. Cinta
tingkat tinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan
Allah.
2. Cinta
tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan
kerabat harta dan tempat tinggal.
3. Cinta
tingkat rendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa
kemanusiaan.
Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang telah
diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu
merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah:
1. Sesungguhnya
cinta itu adalah ujian yang paling berat dan pahit dalam kehidupan manusia.
Karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan.
2. Bahwa
fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan
pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan. Kalau
bukan karena cinta, tentu manusia tidak akan pernah terdorong gairah hidupnya
untuk mewujudkan apa yang di cita-citakan. Pendek kata kalau bukan karena
fenomena cintah, tak akanpernah ada geaakan, kreasi dan apresiasi di dunia ini.
Juga tak akan pernah ada pembangunan dan kemajuan.
3. Bahwa
fenomena cinta adalah factor utama di dalam kelanjutan hidup manusia dalam
kenal-mengenal antar mereka. Juga untuk saling memanfaatkankemajuan bangsa. Ia
merupakan modal utama di dalam keindahan alam, kehidupan dan kemanusiaan.
4. Fenomena
cinta jika diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan
antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat, mengasihi sesame makhluk
hidup, menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan di segala penjuru
bumi. Cinta merupakan benih dari segala kasih dan saying, dan segala bentuk
persahabatan, dimanapun adanya.
3.2 Cinta
menurut ajaran agama
Cinta menurut agama islam dibagi menjadi 8 jenis yaitu:
1. Cinta
mawaddah yaitu, cinta yang menggebu-gebu dan membara. Orang yang memiliki cinta
jenis ini inginnya selalu berdua dan tak ingin berpisah.
2. Cinta
rahma yaitu, cinta yang penuh akan kasih saying, pengorbanan, dan perlindungan.
Orang yang memiliki cinta ini akan lebih memikirkan orang yang dicintainya dari
pada dirinya sendiri.
3. Cinta
mail yaitu, cinta yang sementara sangat membara dan sangaat menyedot perhatian
tanpa memperhatikan hal-hal penting lainnya. Menurut Al-Qur’an disebut juga
dalam konteks poligami.
4. Cinta
syaghaf yaitu, cinta alami yang sangat mendalam dan sangat memabukkan. Orang
yang terkena cinta ini akan seperti orang gila, lupa diri bahkan tidak
menyadari apa yang dilakukannya.
5. Cinta
ra’fah yaitu, rasa kasih sayang yang melebihi norma kebenaran.misal karena rasa
kasih saying dan kasihan yang berlebihan melihat anaknya tertidur terlelap
seorang bapak tidak tega dan tidak jadi membangukan anaknya untuk sholat.
6. Cinta
shobwah yaitu, cinta buta. Cinta ini akan mendorong perilaku menyimpang dan
tidak akan bisa mengelak.
7. Cinta
syauq (rindu) yaitu, pengembaraan hati kepada kekasih dan kobaran cinta di
dalam hati sang pecinta.
8. Cinta
kulfah yaitu, perasaan cinta yang disertai kesadaran akan hal-hal positif meski
itu sulit.
Cinta menurut agama
Kristen
Cinta adalah cinta kasih antara sesame dimana kita
diajarkanuntuk mencintai sesame tanpa membedakan ras, agama, latar belakang dan
saling menghargai satu sama lain. Perintah Allah yang terutama ialah : (Matius
12:29-31), “cinta tuhan Allahmu dengan segenap hatimu.” “cintailah sesame manusia seperti dirimu
sendiri.”
Cinta menurut agama
hindu
Agama hindu adalah agama wahyu
dan agama alami. Oleh karena itu, ia adalah agama cinta kasih. Agama yang amat
luwes, agama yang berdasarkan pada cinta kasih, agama yang memiliki tujuan
cinta kasih, dan juga agama yang dijalankan di dalam cinta kasih.
Dia adalah puncak cinta kasih di
dunia ini, merupakan landasan penting untuk mengembangkan Prema Bhakti atau
cinta kasih rohani kepada tuhan yang maha esa. Cinta kasih universal dalam
beberapa kitab suci disebutkan sebagai ciri, hiasan dan sifat-sifat agung
orang-orang suci atau para sadhu.
Cinta menurut agama Buddha
Nikaya pali juga memuat satu kata
cinta yang berbeda dengan cinta yang telah disebutkan diatas, cinta kasih yang
dipancarkan secara universal (tak terbatas) kepada semua makhluk dan cinta
kasih yang tanpa pamrih, yaitu : metta.
Metta adalah rasa persaudaraan,
persahabatan, pengorbanan, yang mendorong kemauan baik memandang makhluk lain
sama dengan dirinya sendiri. Pengembangan metta dapat mengantarkan kita pada
pencapaian kedamaian Nibbana (Mettacetto vimutti), seperti yang dinyatakan sang
Buddha dalam Dhammapada 368.
3.3 Kasih
sayang
Kata kasih sayang itu mengandung
pengertian yang sangat luas . dan yang pasti setiap insan manusia perlu tahu
dan mengerti apa makna kasih saying yang sebenarnya, sekaligus memilikinya di
dalam sanubari. Seseorang akan terlanda kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki
kasih maupunsayang. Apapun yang tejadi pasti dia akan selalu ingin cintai
sekaligus mencintai orang lain. Dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal
menjemput.
Kekuatan dari kasih dan sayang
Kasih, sayang dan cinta itu semua
adalah anugerah dari tuhan yang diberikan kepada kita semua. Tujuannya untuk
menciptakan kehidupan damai di dunia agar selalu diliputi dengan ketentraman.
Untuk itulah setiap orang perlu mengerti makna kasih sayang agar bisa saling
menghargai kepribadian dari orang lain, meski dia punya perbedaan dengan kita.
Karena dari sinilah akan tercipta
keharmonisan yang aman serta penuh kemesraan. Setelah itu akan muncul daya
cipta yang terwujud dalam bentuk cinta, baik cinta kepada sesame manusia,
linngkungan dan sang maha pencipta, yaitu tuhan yang maha esa.
3.4
Pengertian kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar
‘mesra’, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan
akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah
berumah tangga. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang telah
mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian maesra atau kemesraan.
Kemesraan aalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya
kreativitas manusia. kemesraan dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai
dengan kemampuan bakatnya.
Mesra ditunjukkan dengan cara
berpeganngantangan atau saling merangkul. Mesra adalah salah satu bentuk
keromantisan dalam berpasangan atau sebagai bentuk keharmonisan dalam berumah
tangga.
Mesra bisa dilakukan kepada siapa
saja, dimana saja, dan kapan saja. Berikut adalah contoh kemesraan, yaitu:
1. Antara
suami-istri melakukan hubungan intim
2. Antara
ibu yang memberi kasih sayang kepada anaknya.
3. Antara
sahabat yang memberi pelukan di saat sahabatnya sedang sedih
4. Antara
tengan yang berjabat dalam sebuah pertemanan.
3.5
Pengertian pemujaan
Pemujaan adalah dimana kita
memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi. Pemujaan dapat dilakukan dalam
berbagai aspek seperti memuja pada leluhur, memuja pada agama tertentu dan
kepercayaan yang ada, seperti pemujaan pada leluhur adalah sesuatu kepercayaan
bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut
mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup. Fungsi social dari pemujaan
leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada
orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
Pada garis beasarnya pengertian
pemujjaan mencakup dua aspek, yaitu antara yang memuja dan yang dipuja. Dalam
hal puja memuja, dapat digolngkan menjadi beberapa bagian yakni:
1. Puja
memuja antar sesama manusia
Pada hematnya manusia memuja
manusia lainnya disebabkan oleh beberapa factor. Antara lain pemujaan yang
berkaitan dengan perasaan jatuh cinta hingga menyebabkan terjadinya perubahan
sikap, perilaku, tutur kata, dan hal-hal yang menimbulkan perubahan itu
sebagaimana layaknya jatuh cinta.
2. Manusia
memuja alam
Manusia memuja alam mengandung
dua hal di dalamnya, pertama alam dipuja oleh manusia dengan maksud agar alam
bersikap ramah dan bersahabat. Alam di tempatkan sebagai suatu bagian dengan
diri manusia. alam yang memiliki dua kekuatan kesejaga dan (siang dan malam)
juga memiliki empat potensi alamiah (tanah, air, api, dan angin) eksistensinya
dijabarkan kedalam satu metafora simbolis yang terwakilkan didalam diri
manusia.
3. Manusia
memuja benda
Pada hakekatnya benda (materi)
sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia, sepanjangan benda itu bukan
merupakan tujuan akhir. Pemujaan manusia terhadap benda secara berlebihan pasti
akan mengundang kemelut. Karena benda beralih fungsi dari peranannya sebagai
alat perpaduan hidup berubah menjadi sesuatu yang dipuja dan dipertuhan masih
mampu untuk mangakumulirnya.
4. Manusia
memuja dewa
Hal ini termasuk dalam lingkup
keyakinan berkepercayaan (khususnya agama-agama samawi). Namun demikian
keyakinan berkepercayaan seperti itu tak perlu diganggu gugat, bahkan
sebaliknya harus dihargai karena keyakinan berkepercayaan sebagaimana dimaksud
adalah milik orang lain.
5. Manusia
memuja tuhan yang maha esa
Pemujaan manusia terhadap tuhan
yang maha esa pelaksanaanya berbeda-beda sesuai dengan agama yang di yakini
oleh setiap kelompok masyarakat.
3.6 Belas
kasih
Belas kasih adalah kewajiban
dimana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain
dianggap sebagai dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan social yang
lebihbesar dan humanize-dasar ke tertinggi prinsip-prinsip dalam filsafat,
masyarakat, dan kepribadian.
3.7 Pengertian
cinta kasih erotis
Cinta kasih erotis adalah
kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya.
Cinta kasih erotis bersifat ekslusif, bukan universal, pertama-tama cinta kasih
erotis kerap kali di campur baurkan dengan penngalaman yang dapat di eksplosif
berupa jatuh cinta. Tetapi yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman
intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanya sementara.
Dengan demikian, bahwa cinta
kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta
kasih erotis itu tidak lain dari perbuatan kemauan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar