Pages

Jumat, 21 November 2014

Kelebihan Gamers!


  • Meningkatkan ketangkasan.

Penelitian menemukan bahwa para ahli bedah yang juga seorang gamer, ternyata mampu beroperasi 27% lebih cepat dan 37% lebih kecil kemungkinannya untuk melakukan kesalahan.
Game juga dapat digunakan untuk sarana pendidikan.
Anak-anak yang belajar menggunakan simulasi video game biasanya akan dapat mengingat 90% informasi yang disampaikan, lebih baik dari sekedar membaca yang hanya mampu diingat 10%.
  • Fisioterapi.

Memainkan game-game yang membutuhkan aktivitas fisik seperti Wii telah terbukti menghasilkan efek positif bagi para penderita Parkinson. Dalam 12 minggu permainan, tingkat keseimbangan mereka naik 55% dan mampu bergerak lebih cepat.
  • Menurunkan tingkat stress.

Memainkan game mampu menurunkan hormone penyebab stress – Cortisol hingga 17%. Beberapa game seperti Bejeweled bahkan mampu menurunkan aktivitas stress fisik hingga 54%.
  • Multitasking.

Gamer biasanya mampu menaruh perhatian pada 6 objek secara bersamaan, dibandingkan dengan non- gamer yang hanya 4 objek. Tidak hanya itu saja, gamer juga dapat bekerja di sisi kognitif dan persepsi dengan tingkat efektivitas lebih tinggi 20% dibandingkan dengan mereka yang non-gamer.
  • Kemampuan mata yang meningkat.

Dengan memainkan game-game action selama beberapa jam/hari, mampu meningkatkan gerak akurasi mata hingga 20%.
  • Hubungan dalam keluarga.

76% dari pasangan suami-istri yang sama-sama gamer mengaku bahwa gaming memberikan efek yang positif bagi pernikahan mereka.
  • Meredakan rasa sakit .

Penelitian membuktikan bahwa para pasien dengan luka bakar merasakan penurunan rasa sakit hingga 50% saat bermain game.
  • Gaming meningkatkan IQ!

Dibandingkan dengan mereka yang non-gamer, gamer memiliki kemampuan untuk mengatur memori tentang kejadian dan memperhatikan detail 50% lebih baik. Anak-anak yang memainkan video game sejak dini juga akan tumbuh dengan bagian cortex otak yang lebih tebal.
  • Respon yang lebih cepat.

Ini mungkin menjadi salah satu nilai andalan yang mungkin hanya dimiliki  leh para gamer. Percaya atau tidak, seiring dengan mekanisme gameplay yang semakin cepat, para gamer dipercaya memiliki waktu reaksi yang sama cepatnya dengan para pilot pesawat jet tempur.

Sumber:https : //www.facebook.com/permalink.phpid=441173005946350&story_fbid=491564594240524


Tips memilih Gadget

Beragam gadget ditawarkan dipasaran. Berbagai merk, type, dan tentu saja harga. Bagaimana cara memilihnya agar mendapatkan gadget yang pas sesuai dengan kebutuhan maupun budget kita? Ini beberapa kriteria saya dalam memilih gadget.

Kebutuhan
Pertama tentu kenali kebutuhan Anda. Fungsi-fungsi apa saja yang Anda butuhkan? Terutama jika bugdet Anda terbatas. Maka jika Anda membutuhkan hanya lima fungsi, misalnya, mengapa harus membayar untuk sepuluh fungsi? Demikian pula sebaliknya. Ini sederhananya.
Misalkan seperti saya. Saya butuh gadget yang nyaman buat telfon, sms, cek email dan sosmed juga sesekali moderasi komen di blog. Maka salah sasaran jika saya membeli sebuah gadget ber-audio ngejeger berharga mahal namun tak memenuhi kebutuhan saya di atas.

Anggaran
Berapa anggaran Anda, nah ini harus di matchkan dengan faktor lainnya. Juga buatlah prioritas, misalkan begini, jika bugdet Anda hanya satu jutaan dan ternyata di pasaran harga segitu tak dapat memenuhi semua kebutuhan Anda, maka bisa anda tentukan kebutuhan yang prioritas. Lain lagi jika budget Anda tak terbatas, Anda lebih leluasa untuk memilih gadget yg memenuhi  kesemua kriteria.
Demikian pula jika jika kebutuhan Anda sudah terpenuhi dengan sebuah perangkat smartphone murahseharga sejutaan misalnya, untuk apa harus memboroskan uang dengan membeli yang berbanderol tiga jutaan.

Portabilitas
Pertimbangkan pula, seberapa sering dan dalam kondisi bagaimana Anda biasanya akan menggunakan gadget tersebut. Jika Anda akan terus menerus mobile atau berperjalanan, mungkin perangkat berupasmartphone terbaik akan lebih nyaman daripada laptop. Apalagi jika kita memiliki bisnis online.

Brand
Meski budget Anda sangat terbatas, jangan mengambil risiko dengan memilih brand yang belum jelas track recordnya. Pepatah ada harga ada rupa itu tak selamanya benar,kok.masih ada saja brand besar yang bermain di kelas low end namun tetap dengan memberikan kualitas yang tak memalukan. Nah, temukan brand tersebut dengan banyak bertanya dan browsing. Ada, kok brand-brand besar yang menyediakan perangkat dengan harga hemat. Misalnya smartphone murah.

Purna jual
Faktor lainnya ang penting diperhatikan adalah bagaimana pelayanan purna jualnya. Percuma saja ada janji-janji garansi, jika saat dibutuhkan ternyata sangat ribet urusannya. Nah sebelum Anda kecewa sebaiknya cari tahu dulu ya.


Sumber : http://wyuliandari.wordpress.com/2014/08/23/tips-memilih-gadget/

Apa itu Emoticon?


Emoticon – atau yang dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan sebagai ikon emosi – adalah sebuah simbol atau kombinasi dari simbol-simbol yang biasanya digunakan untuk menggambarkan ekspresi wajah manusia yang mengandung emosi atau perasaan dalam bentuk pesan atau tulisan. 

Kata “emoticon” ini sebenarnya secara etimologi merupakan gabungan dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu emotion, yang berarti emosi, dan icon, yang berarti simbol. Emoticon biasa digunakan pada teks pesan singkat, e-mail, maupun pada forum-forum internet, seperti chat-rooms maupun blog. Emoticon diciptakan sebagai kompensasi dari ketidakmampuan penyampaian nada suara, ekspresi muka, maupun gestur badan dalam komunikasi tertulis. 

Oleh karena itulah, emoticon menjembatani pemisah antara pesan tulisan dengan percakapan tatap muka dengan memberikan gambaran kepada pembaca tentang apa yang dimaksudkan oleh penulis dengan menampilkan gambar ekspresi wajah. 

Emoticon sendiri pertama kali di gunakan oleh Scott Fahlman :-) & :-( pada 19 September 1982. 

Di masa sekarang, dimana banyak orang yang saling berkomunikasi dengan orang yang sama sekali belum pernah ia kenal maupun temui, emoticon menempati peran penting dalam komunikasi online, karena emoticon dapat menjadi sarana yang sangat efektif untuk menghindari kesalahan penginterpretasian pesan. 

Contohnya : Tulisan yang berisi kalimat “Ayu Oktaviani, kamu lemot banget sih!” Tulisan itu mengindikasikan bahwa penulis menganggap pembacanya itu (Ayu Oktaviani) lemot. Tidak ada keterangan apakah penulis hanya sedang bercanda atau mengejek. Hal tersebut berbeda jika tulisannya “Ayu Oktaviani, kamu lemot banget sih! X-D”. 

Tulisan dengan penambahan emoticon tersebut mengindikasikan bahwa penulis memang menganggap si pembaca itu (Ayu Oktaviani) lemot, tapi kelemotan si pembaca itu dilihat sebagai suatu hal yang lucu oleh sang penulis. Salah satu contoh emoticon yang terkenal adalah emoticon senyum :-) , atau yang biasa disebut “smiley”. “Smiley” yang kemudian sering disinonimkan dengan emoticon ini secara khusus digunakan untuk menyatakan “Jangan dianggap serius tulisan saya ini, ya!”

Sumber : http://alvindify.blogspot.com/2013/02/emoticon-atau-yang-dalam-bahasa.html

Mengambil Keputusan

Hidup kita ditentukan oleh kemampuan kita untuk membuat keputusan. Karir, hubungan asmara, dan kesehatan kita, semua hal tentang kehidupan kita sekarang dibentuk oleh keputusan yang kita ambil pada masa lalu, tetapi masih ada juga yang masih kesulitan dalam mengambil suatu keputusan. Anda terkadang tidak bisa membuat komitmen yang tegas kepada sebuah keputusan. Dibawah ini beberapa label yang biasa digunakan:
* Over-thinker
* Penunda pekerjaan
* Lamban dalam bertindak
* Analysis paralysis
* Perfeksionis
Apakah Anda pernah mengidentifikasikan diri Anda dengan label diatas? Jika ya, Anda tahu bahwa Anda tidak sendiri. Bayangkan, Anda didalam proses pengambilan keputusan yang ekstrim, menghabiskan terlalu banyak waktu untuk berpikir tentang keputusan yang akal diambil, dan akhirnya tidak memiliki cukup waktu untuk bertindak berdasarkan keputusan tersebut.


 Memperbaiki Pengambilan Keputusan
Untuk orang-orang seperti kita, yang harus dilakukan adalah menyeimbangkan proses pengambilan keputusan dengan sedikit ‘tergesa-gesa’. Kita butuh teknik yang membantu kita untuk memasukkan keputusan yang kita ambil kedalam kepala dan berhenti merasa khawatir yang berlebihan tentang akibat yang akan terjadi. Dibawah ini ada 5 tips untuk membantu Anda menyeimbangkan proses pengambilan keputusan kita.

1. Aturan 2 Menit
Ide untuk cara ini adalah agar Anda dapat langsung bertindak melalui deadline yang Anda paksakan sendiri. Hal ini cukup sederhana untuk dilakukan. Setiap kali Anda harus mengambil keputusan, aturlah timer dan mulailah prosesnya. Batasan waktu akan memaksa Anda untuk menilai kelebihan dan kekurangan dari suatu keputusan, sehingga Anda dapat dengan cepat mengambil keputusan. Kesederhanaan cara ini membuatnya dapat sering digunakan.
Jika Anda adalah orang yang lambat mengambil keputusan, tips ini akan sangat membantu. Tips ini tidak harus 2 menit, 1-5 menit juga akan bekerja dengan baik.

2. Berpikir Hitam Dan Putih
Ada beberapa saat dimana Anda memiliki pilihan lebih banyak daripada yang Anda butuhkan. Berlebihan, dalam semua hal, membingungkan Anda dan akhirnya dapat menyebabkan analysis paralysis. Sehingga dalam kasus ini, cobalah untuk menilai opsi dengan sederhana, antara opsi yang baik dan opsi yang buruk, dimana hal tersebut akan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan yang optimal. Tips ini cocok untuk tipe orang yang over-thinker.

3. Letakkan Opsi Dalam Tas
Jika semua opsi terlihat memiliki nilai yang sama, tulislah beberapa opsi terbaik pada beberapa potong kertas dan letakkan kertas tersebut didalam tas/topi. Keputusan Anda akan ditentukan dengan kertas yang akan Anda cabut secara acak.

4. Fokus Pada Saat Ini
Anda seringkali kebingungan dengan rencana kedepan, mencoba untuk melihat bagaimana keputusan Anda  akan mempengaruhi Anda dimasa akan datang. Hal ini dapat menguras pikiran Anda, karena Anda mencoba untuk melihat setiap langkah dan akibat dari langkah tersebut. Sebaiknya Anda menyimpan energy tersebut untuk melakukan pekerjaan yang Anda lakukan sekarang, dan mencoba untuk mengambil keputusan terbaik yang paling mungkin. Hiduplah pada saat ini juga, buatlah keputusan berdasarkan apa yang akan membuat langkah selanjutnya lebih mudah. Melakukan hal ini untuk setiap langkah yang Anda ambil adalah hal yang baik.

5. Jangan Takut Gagal
Ketakutan terbesar untuk Anda yang mengambil keputusan dengan lambat mungkin dikarenakan keputusan yang akan Anda ambil tersebut akan menyebabkan hasil yang buruk. Kompensasi lalu dibuat karena Anda over-thinking sebuah kondisi, membuat Anda menanyakan seluruh aspek yang terlibat dalam keputusan tersebut. Akhirnya, Anda beresiko untuk tidak mengambil keputusan sama sekali karena telah menghabiskan waktu dan tenaga untuk pertanyaan yang tidak perlu. Cara berfikir yang seperti ini mesti diubah.
Seharusnya, Anda harus melihat bahwa menunda-nunda keputusan sama buruknya dengan membuat keputusan yang buruk. Anda bisa menyelamatkan kembali keputusan yang buruk, serta belajar dari keputusan tersebut. Tetapi tidak mengambil keputusan sama sekali berarti Anda tidak dapat menentukan bagaimana hidup Anda akan berjalan. Ketakutan akan kegagalan artinya sesuatu atau seseorang akan membuat keputusan untuk Anda.


Sumber : http://segiempat.com/tips-dan-cara/umum/pengembangan-diri/5-cara-dan-tips-untuk-membuat-keputusan-yang-cepat/

Bahaya Sinar Matahari

Sinar matahari memang mempunyai manfaat yang banyak untuk kesehatan. Namun berbeda jika sinar matahari terik di siang hari yang langsung menampar wajah Anda. Sinar tersebut tidak baik untuk kulit dan kesehatan secara keseluruhan. Oleh sebab itu Anda harus berhati-hati ketika beraktifitas di luar pada saat sinar terik. Gunakanlah tabir suya dan pelindung lainnya yang dapat menghalangi sinar matahari bertemu kulit Anda secara langsung. Berikut adalah 5 efek berbahaya sinar matahari.

Efek Bahaya Sinar Matahari
1. Luka bakar, lecet dan kanker kulit
Sinar matahari mengandung radiasi UVA, UVB dan UVC yang berbahaya untuk kulit dan kesehatan. Akibat radiasi sinar matahari adalah bintik-bintik merah seperti luka bakar, atau menyebabkan bengkak. Yang paling menakutkan adalah menyebabkan kanker kulit pada tahapan tertentu.
2. Penuaan dini dan keriput
Penuan dini adalah salah satu efek bahaya dari sinar matahari. Tamparan terik sinar matahari dalam waktu yang berkepanjangan akan menyebabkan perubahan yang nyata pada kulit. Kulir akan menjadi bergelambir, keriput dan kasar. Dan ketahuilah, hampir 80%% penuaan kulit disebabkan oleh sinar matahari. Sinar UVA memecah struktur kolagen yang menyebabkan keriput dan hilangnya kemampuan untuk memperbaiki kulit secara alami.
3. Bintik-bintik pada kulit
Terlalu lama di bawah terik matahari akan menyebabkan munculnya bintik-bintik pada kulit yang akan merusak keindahan kulit Anda. Bintik-bintik tersebut sering terbentuk pada wajah, tangan, telapak dan kaki. Bahkan bisa Anda lihat orang yang sering berjemur seluruh tubuhnya terdapat bintik-bintik.
4. Kulit menjadi gelap
Perubahan kulit yang menjadi cokelat dan gelap adalah pertanda kerusakan kulit. Kulit Anda memproduksi pigmen gelap yang menggelapkan kulit Anda hanya untuk melindungi diri dari sinar Ultra Violet. Sengaja mencoklatkan kulit di bawah sinar matahari juga tidak sehat.
5. Kornea rusak dan katarak
Terkena terik sinar matahari secara langsung yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan kerusakan pada kornea mata dan kondisi seperti katarak. Sinar UV yang intens adalah pada jam 10.00-14.00 bahkan jika itu dalam keadaan berawan. Pada waktu tersebut sangat dianjurkan menggunakan penutup saat bepergian keluar

Sumber : https://www.facebook.com/CantikTanpaKosmetik/posts/10151564856799259

Manfaat Sinar Matahari

Sinar Matahari telah dikenal umum bisa memberikan kita vitamin D, tetapi apakah Anda tahu bahwa ia juga bisa meredakan rasa nyeri, membuat kita waspada pada malam hari, membakar lemak dan banyak manfaat lainnya.
Hubungan biologis manusia dengan ketergantungannya terhadap Matahari begitu mendalam, variasi warna kulit manusia yang sangat beragam, dimulai dari Afrika yang berkulit gelap (melanin jenuh), hingga ke kulit yang relatif sedikit mengandung pigmen melamin, ras Kaukasia yang berkulit lebih terang adalah produk sampingan dari keturunan nenek moyang kita yang terakhir dari Afrika (sebagaimana ditentukan oleh DNA mitokondria) yang bermigrasi ke wilayah lintang yang lebih tinggi atau minim sinar Matahari, dan dimulai sekitar 60.000 tahun yang lalu.
Dalam rangka mengimbangi minimnya ketersediaan sinar Matahari, dengan cepat tubuh menyesuaikan diri, dengan melakukan penghapusan "tabir surya" alami (melanin) dari kulit, yang mengganggu produksi vitamin D; tentu saja vitamin D terlibat dalam regulasi lebih dari 2.000 gen, dan karena itu lebih mirip seperti hormon, tanpa infrastruktur seluruh genetik kita menjadi stabil.
Manfaat kesehatan dari vitamin D telah terdokumentasi dengan baik, ( situs Green MedInfo.com telah mengidentifikasi lebih dari 200 kondisi kesehatan yang mengambil manfaat dari pengoptimalan kadar vitamin D: pada laman situs Vitamin D Health Benefits (Manfaat Kesehatan Vitamin D] dan Vitamin D Wiki, oleh Henry Lahore, jauh lebih banyak lagi), hanya baru-baru ini saja sifat terapeutik sinar Matahari mulai dieksplorasi secara lebih mendalam oleh komunitas riset.
Berikut adalah lima rincian sifat penting dari paparan sinar Matahari:

1. Sinar Matahari memiliki kemampuan meredakan rasa nyeri (Analgesik)
Sebuah studi pada tahun 2005 yang diterbitkan dalam jurnal Psychosomatic Medicine berjudul, "Pengaruh sinar Matahari pada pengobatan pasca operasi analgesik: studi prospektif pasien yang menjalani operasi tulang belakang", menganalisis para pasien yang tinggal dalam unit kamar pada sisi rumah sakit yang rata-rata terkena 46 % intensitas cahaya Matahari. Para pasien yang terpapar oleh meningkatnya intensitas sinar Matahari dirasakan lebih sedikit mengalami stres, sedikit kurang, mengonsumsi 22 % lebih sedikit obat analgesik tiap jam, dan mengurangi 21 % lebih rendah biaya pembelian obat nyeri.

2. Sinar Matahari membakar lemak
Sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan dalam The Journal of Investigative Dermatology mengungkapkan fakta luar biasa dari metabolisme: Pemaparan kulit manusia terhadap sinar UV menghasilkan peningkatan metabolisme lemak subkutan (lapisan lemak yang terletak di bawah dermis serta di atas otot dan fasia). Jika lemak subkutan tidak dianggap sebagai faktor risiko penyakit jantung, lain halnya dengan lemak visceral (lemak yang tertimbun di bawah otot dan mengelilingi organ vital, termasuk di dalam perut). Telah banyak diketahui bahwa kekurangan salah satu produk terbaik dari sinar Matahari, vitamin D, terkait lebi besar dengan lemak visceral. Selain itu, ada suatu penelitian tubuh yang menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D terkait dengan obesitas, terdapat 9 studi sejenis pada laman penelitian obesitas kami.
Salah satunya berjudul "Penggabungan tingkat vitamin D plasma dengan adipositas dalam ras Hispanik dan Afrika Amerika", dan yang diterbitkan dalam jurnal Penelitian Antikanker pada 2005, menemukan bahwa tingkat vitamin D yang berbanding terbalik dikaitkan dengan adipositas dalam ras Hispanik dan Afrika- Amerika, termasuk obesitas perut. Intinya? Paparan radiasi sinar ultra violet B (UVB), yang paling banyak terdapat pada dua jam sebelum dan sesudah tengah hari dan bertanggung jawab dalam memproduksi vitamin D, mungkin merupakan strategi penting dalam membakar lemak, dengan cara alami.

3. Melalui siklus Matahari, sinar Matahari mungkin langsung mengatur masa hidup manusia
Studi ini pernah diterbitkan pada tahun 2010 dalam jurnal Medical Hypotheses yang berjudul "Pengaruh siklus Matahari pada umur manusia di 50 negara bagian Amerika Serikat: variasi dalam cahaya memengaruhi genom manusia", para peneliti meninjau kemungkinan bahwa siklus Matahari secara langsung memengaruhi genom manusia. Menurut peneliti:
Dalam studi saat ini, kami melaporkan bahwa para ibu hamil dan bayi yang kemungkinan lahir selama masa puncak (MAX sekitar 3 tahun) sekitar 11 tahunan siklus Matahari, hidup rata-rata 1,7 tahun lebih sedikit daripada para ibu hamil dan bayi yang kemungkinan lahir selama masa non-puncak (MIN sekitar 8 tahun). Peningkatan energi pada masa MAX Matahari, meskipun relatif sedikit peningkatan 0,1 % dari MIN, ternyata memodifikasi genom manusia / epigenome dan menimbulkan perubahan yang memengaruhi berbagai penyakit, sehingga memperpendek usia. Ada kemungkinan bahwa energi yang sama meningkatkan beragam manfaat dalam genom yang dapat meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi dalam perubahan lingkungan.
Oleh karena itu paparan sinar Matahari, mungkin secara langsung memengaruhi usia kehidupan manusia, dan bahkan dapat mempercepat perubahan genetik yang dapat memberikan manfaat terhadap kelangsungan hidup.

4. Paparan Matahari siang meningkatkan kewaspadaan pada malam hari
Sebuah studi 2012 yang diterbitkan dalam jurnal Behavioral Neuroscience, berjudul "Pengaruh paparan cahaya pada sore hari, kantuk subjektif, dan sekresi hormon", menemukan bahwa subjek merasa jauh lebih waspada pada permulaan malam hari, setelah terkena 6 jam paparan cahaya pada siang hari, sedangkan mereka menjadi mengantuk di penghujung malam setelah terpapar oleh cahaya buatan.

5. Sinar Matahari mungkin mengubah metabolisme energi
Jika suatu hipotesis baru yang diterbitkan pada tahun 2008 dalam Journal of Alternatif and Complementary Medicine benar, [vi] asumsi lama bahwa hewan tidak mampu memanfaatkan energi cahaya langsung kini dipertanyakan. Dengan kata lain, kulit kita mungkin berisi setara dengan melanin panel surya, dan dimungkinkan untuk "mencerna" energi, seperti tanaman lakukan, langsung dari Matahari.


Sumber : http://erabaru.net/kesehatan/8184-5-manfaat-sinar-matahari-yang-menakjubkan

Manfaat Air Bagi Tubuh

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain. Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan di­sebarkan melalui air. Kondisi tersebut tentunya dapat menimbulkan wabah penyakit dimana-mana.

Volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badannya, dan volume tersebut sangat bervariasi pada masing-masing orang, bahkan juga bervariasi antara bagian-bagian tubuh seseorang. Beberapa organ tubuh ma­nusia yang mengandung banyak air, antara lain, otak 74,5%, tulang 22%, ginjal 82,7%, otot 75,6%, dan darah 83%.
Setiap hari kurang lebih 2.272 liter darah dibersihkan oleh ginjal dan sekitar 2,3 liter diproduksi menjadi urine. Selebihnya diserap kembali masuk ke aliran darah. Dalam kehidupan sehari-hari, air dipergunakan antara lain untuk ke­perluan minum, mandi, memasak, mencuci, membersihkan rumah, pelarut obat, dan pembawa bahan buangan industri.
Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat. Volume rata- rata kebutuhan air setiap individu per hari berkisar antara 150-200 liter atau 35-40 galon. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat

Sumber : http://www.artikellingkunganhidup.com/manfaat-air-bagi-kehidupan-manusia.html

Versi-versi Android

Versi Android diawali dengan dirilisnya Android beta pada bulan November 2007. Versi komersial pertama, Android 1.0, dirilis pada September 2008. Android dikembangkan secara berkelanjutan oleh Google dan Open Handset Alliance (OHA), yang telah merilis sejumlah pembaruan sistem operasi ini sejak dirilisnya versi awal.
Sejak April 2009, versi Android dikembangkan dengan nama kode yang dinamai berdasarkan makanan pencuci mulut dan penganan manis. Masing-masing versi dirilis sesuai urutan alfabet, yakni Cupcake (1.5), Donut (1.6), Eclair (2.0–2.1), Froyo (2.2–2.2.3), Gingerbread (2.3–2.3.7), Honeycomb (3.0–3.2.6), Ice Cream Sandwich (4.0–4.0.4), Jelly Bean (4.1–4.3), dan KitKat (4.4+). Pada tanggal 3 September 2013, Google mengumumkan bahwa sekitar 1 miliar perangkat seluler aktif di seluruh dunia menggunakan OS Android.[1]
Android alpha
Setidaknya terdapat dua versi Android yang dirilis oleh Google dan OHA sebelum diperkenalkannya Android beta pada November 2007. Versi ini diberi nama kode "Astro Boy", "Bender", dan "R2-D2", dinamai berdasarkan nama-nama robot fiksi.[2][3] Dan Morrill merancang logo Android pertama, namun logo robot hijau yang menjadi maskot Android saat ini dirancang oleh Irina Blok.[4] Ryan Gibson, Manajer proyek Android, Inc., memperkenalkan skema penamaan berdasarkan nama-nama penganan manis, yang kemudian diterapkan dalam semua versi Android, dimulai dengan Android 1.5 Cupcake pada bulan April 2009.
Android beta
Android beta dirilis pada tanggal 5 November 2007,[5][6] sedangkan software development kit (SDK)-nya dirilis pada 12 November 2007.[7] 5 November kemudian dirayakan sebagai "hari ulang tahun" Android.[8] Versi beta SDK Android dirilis dalam urutan sebagai berikut:
16 November 2007: m3-rc22a[9]
14 Desember 2007: m3-rc37a[10]
13 Februari 2008: m5-rc14[11]
3 Maret 2008: m5-rc15[12]
18 Agustus 2008: 0.9[13]
23 September 2008: 1.0-r1[14]


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_versi_Android

Tips bekerja dengan baik

Inilah 10 Tips Cara Bekerja yang Baik dan Benar di Kantor / Perkantoran :

1. Disiplin

Bekerjalah dengan disiplin, seperti : datang dan pulang tepat waktu, mengerjakan dan menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu, mematuhi dan mengikuti aturan yang berlaku, dan lain sebagainya.

2. Rajin / Giat

Jangan malas, untuk melakukan pekerjaan yang baik dan benar kita harus rajin dan giat, lakukan dengan sepenuh hati, sehingga menghasilkan pekerjaan yang bagus dan memuaskan.

3. Menghasilkan Pekerjaan yang Berkualitas

Dalam bekerja, usahakan selalu menghasilkan pekerjaan yang berkualitas sesuai dengan apa yang diharapankan oleh perusahaan/kantor atau orang/atasan yang memberikan pekerjaan.

4. Memberi Kontribusi Yang Positif dan Lebih

Jangan hanya terpaku dengan target dan cara kerja yang berlaku atau yang sudah ada. Gunakan kreativitasmu, cobalah berimajinasi dan berinovasi dengan diri dan pekerjaan anda, sehingga kita dapat menemukan sesuatu yang dahsyat yang akan membuat pemimpin perusahaan atau atasan kita terkesan dengan apa yang telah kita hasilkan.

5. Loyalitas Tinggi

Seorang karyawan harus memiliki rasa loyalitas tinggi. Tunjukkanlah kesetiaan anda pada perusahaan/kantor tempat anda bekerja dan jangan mudah untuk berpindah-pindah tempat kerja hanya karena iming-iming gaji / penghasilan yang lebih besar.

6. Bisa Bekerjasama dengan Karyawan Lain

Seorang pegawai / karyawan yang baik harus bisa bekerjasama dalam tim atau dengan rekan kerja lainnya dan menghormati serta mengikuti arahan/petunjuk dari pimpinan tim kerja.

7. Menjadi Contoh Bagi Pegawai Lain

Jadilah contoh teladan bagi pegawai / karyawan yang lainnya. Dengan menjadi orang yang baik, memiliki akhlak mulia, pekerja yang handal, suka menolong, berguna bagi sesama, juga memiliki keluarga yang harmonis, dan lain sebagainya.

8. Menciptakan Suasana Kerja yang Kondusif

Buatlah suasana kerja menjadi menyenangkan untuk semua orang yang ada disekitar kita dan orang-orang yang juga bekerja dalam perusahaan yang kita tempati, mulai dari sesama pegawai, pimpinan/atasan, sampai pada petugas kebersihan (ob), orang kantin, dan tukang parkir.

9. Bersikap Baik Kepada Atasan

Bagaimanapun juga atasan adalah pimpinan / bos kita yang harus dihormati dan diikuti perintahnya. Dan jika ada kekurangan atasan, maka isilah kekurangan tersebut agar dapat tertutupi, sehingga tercipta suatu kesatuan yang solid dan saling melengkapi antara atasan dan bawahan.

10. Menjaga Hubungan Baik dengan Klien Kerja

Bina hubungan baik dengan pihak luar yang menjadi klien / rekan kerja perusahaan. Sebab, konsumen adalah raja yang harus kita hargai dan jaga kepercayaannya kepada kita, serta berikan pelayanan terbaik semampu kita kepada mereka.


Sumber : http://pendaftaran-cpns.blogspot.com/2014/09/tips-cara-bekerja-yang-baik-dan-benar.html

Jenis Jenis Phobia

  1. Takut Air – Hydrophobia
  2. Takut Agama – Theologicophobia
  3. Takut Alat Kelamin – Kolpophobia
  4. Takut Aliran Udara – Aerophobia
  5. Takut Alkohol – Methyphobia
  6. Takut Alkohol – Potophobia
  7. Takut Amnesia – Amnesiphobia
  8. Takut Anggur – Oenophobia
  9. Takut Angin – Ancraophobia
  10. Takut Angka – Arithmophobia
  11. Takut Angka 13 – Triskaidekaphobia
  12. Takut Angka 8 – Octophobia
  13. Takut Anjing – Cynophobia
  14. Takut Anjing Laut – Lutraphobia
  15. Takut Anus – Rectophobia
  16. Takut Api – Arsonphobia
  17. Takut Api – Pyrophobia
  18. Takut Awan – Nephophobia
  19. Takut Ayam – Alektorophobia
  20. Takut Ayan – Hylephobia
  21. Takut Badut – Coulrophobia
  22. Takut Bahan Kimia – Chemophobia
  23. Takut Bangunan Tinggi – Batophobia
  24. Takut Banjir – Antlophobia
  25. Takut Bapak Tiri – Vitricophobia
  26. Takut Batu Nisan – Placophobia
  27. Takut Bau Badan – Bromidrosiphobia
  28. Takut Bau Bauan – Olfactophobia
  29. Takut Bau Busuk – Autodysomophobia
  30. Takut Bawa Mobil – Amaxophobia
  31. Takut Bawang Putih – Alliumphobia
  32. Takut Bayangan – Sciaphobia
  33. Takut Bebas – Eleutherophobia
  34. Takut Belanda – Dutchphobia
  35. Takut Benang – Linonophobia
  36. Takut Benda di Sebelah Kanan – Dextrophobia
  37. Takut Benda di Sebelah Kiri – Levophobia
  38. Takut Berantakan – Ataxophobia
  39. Takut Berbicara – Laliophobia
  40. Takut Bercinta – Malaxophobia
  41. Takut Bercinta – Sarmassophobia
  42. Takut Berdosa – Hamartophobia
  43. Takut Berfikir – Phronemophobia
  44. Takut Berita Baik – Euphobia
  45. Takut Berjalan – Stasibasiphobia
  46. Takut Berjanji – Enissophobia
  47. Takut Berkhotbah – Homilophobia
  48. Takut Berlarut – Apeirophobia
  49. Takut Bersenggama – Coitophobia
  50. Takut Bertanggung Jawab – Hypegiaphobia
  51. Takut Binatang – Zoophobia
  52. Takut Binatang Liar – Agrizoophobia
  53. Takut Binatang Melata – Herpetophobia
  54. Takut Bintang – Astrophobia
  55. Takut Bintang – Siderophobia
  56. Takut Bintang Berekor – Cometophobia
  57. Takut Bom Atom – Atomosophobia
  58. Takut Boneka – Pediophobia
  59. Takut Boneka Bersuara Perut – Automatonophobia
  60. Takut Bosan – Xerophobia
  61. Takut Botak – Phalacrophobia
  62. Takut Buang Air Besar – Rhypophobia
  63. Takut Buku – Bibliophobia
  64. Takut Bulan – Selenophobia
  65. Takut Bulu Ayam – Pteronophobia
  66. Takut Bunga – Anthophobia
  67. Takut Bunga Es – Pagophobia
  68. Takut Bungkuk – Kyphophobia
  69. Takut Burung – Ornithophobia
  70. Takut Buta – Scotomaphobia
  71. Takut Cabut Gigi – Odontophobia
  72. Takut Cacing – Helminthophobia
  73. Takut Cacing – Scoleciphobia
  74. Takut Cacing Pita – Taeniophobia
  75. Takut Cacing Pita Babi – Trichinophobia
  76. Takut Cahaya – Photophobia
  77. Takut Cahaya dari Utara – Auroraphobia
  78. Takut Caplak – Phthiriophobia
  79. Takut Cemburu – Zelophobia
  80. Takut Cermin – Catoptrophobia
  81. Takut Cina – Sinophobia
  82. Takut Corak Baru – Cainophobia
  83. Takut Daerah Perbatasan – Claustrophobia
  84. Takut Daging – Carnophobia
  85. Takut Dagu – Geniophobia
  86. Takut Danau – Limnophobia
  87. Takut Darah – Hemaphobia
  88. Takut Debu – Amathophobia
  89. Takut Debu – Koniophobia
  90. Takut Demam – Febriphobia
  91. Takut Demam – Fibriophobia
  92. Takut Demo – Daemonophobia
  93. Takut dengan Seks – Erotophobia
  94. Takut Dewa – Zeusophobia
  95. Takut Di dalam Rumah – Oikophobia
  96. Takut di Ejek – Katagelophobia
  97. Takut di Hipnotis – Hynophobia
  98. Takut Di pandang – Opthalmophobia
  99. Takut Diabaikan – Athazagoraphobia
  100. Takut Dibatasi – Merinthophobia
  101. Takut Dibenci – Melophobia
  102. Takut Dicekik – Pnigophobia
  103. Takut Dicuri – Cleptophobia
  104. Takut Dihukum – Mastigophobia
  105. Takut Dihukum Berat – Rhabdophobia
  106. Takut Dikubur Sendirian – Taphephobia
  107. Takut Diluar Ruangan – Spacephobia
  108. Takut Dingin – Cheimaphobia
  109. Takut Dingin – Psychrophobia
  110. Takut Dinilai Negatif – Socialphobia
  111. Takut Diracun – Toxicophobia
  112. Takut Dirampok – Harpaxophobia
  113. Takut Disentuh – Aphenphosmphobia
  114. Takut Disentuh – Chiraptophobia
  115. Takut Disentuh – Haphephobia
  116. Takut Disuntik – Trypanophobia
  117. Takut Ditatap – Scopophobia
  118. Takut Ditertawakan – Catagelophobia
  119. Takut Ditinggal Sendiri – Eremophobia
  120. Takut Dokter Gigi – Dentophobia
  121. Takut Dubur – Proctophobia
  122. Takut Duduk – Cathisophobia
  123. Takut Duduk – Taasophobia
  124. Takut Duduk di Bawah – Kathisophobia
  125. Takut Emas – Aurophobia
  126. Takut Es Batu – Cryophobia
  127. Takut Fenomena Kosmis – Kosmikophobia
  128. Takut Filosofi – Philosophobia
  129. Takut Gagal – Atychiphobia
  130. Takut Gagap – Psellismophobia
  131. Takut Gatal – Acarophobia
  132. Takut Gatal – Pellagrophobia
  133. Takut Gedung Pertunjukan – Theatrophobia
  134. Takut Gelap – Achluophobia
  135. Takut Gelap – Lygophobia
  136. Takut Gelas – Hyelophobia
  137. Takut Gelombang – Kymophobia
  138. Takut Gembira – Cherophobia
  139. Takut Gerakan – Kinetophobia
  140. Takut Gereja – Ecclesiophobia
  141. Takut Getaran – Tremophobia
  142. Takut Gravitasi – Barophobia
  143. Takut Guntur – Ceraunophobia
  144. Takut Halloween – Samhainophobia
  145. Takut Hamil – Tocophobia
  146. Takut Hantu – Bogyphobia
  147. Takut Hantu – Phasmophobia
  148. Takut Hantu – Spectrophobia
  149. Takut Hujan – Ombrophobia
  150. Takut Hujan – Pluviophobia
  151. Takut Hukum – Dikephobia
  152. Takut Hukuman – Poinephobia
  153. Takut Hutan – Hylophobia
  154. Takut Hutan – Xylophobia
  155. Takut Hutan di Malam Hari – Nyctophobia
  156. Takut Ibu Tiri – Novercaphobia
  157. Takut Ide – Ideophobia
  158. Takut Ide Baru – Cenophobia
  159. Takut Ikan – Ichthyophobia
  160. Takut Inggris – Anglophobia
  161. Takut Insektisida – Entomophobia
  162. Takut Istilah Latin – Hellenologophobia
  163. Takut Jadi Gila – Lysssophobia
  164. Takut Jadi Homoseks – Homophobia
  165. Takut Jahudi – Judeophobia
  166. Takut Jalan – Ambulophobia,
  167. Takut Jamur – Mycophobia
  168. Takut Jarum – Aichmophobia
  169. Takut Jatuh – Basiphobia
  170. Takut Jatuh Cinta – Philophobia
  171. Takut Jelek – Cacophobia
  172. Takut Jembatan Penyeberangan – Gephydrophobia
  173. Takut Jenggot – Pogonophobia
  174. Takut Jenis Kelamin Berbeda – Heterophobia
  175. Takut Jepang – Japanophobia
  176. Takut Jerman – Germanophobia
  177. Takut Jerman – Teutophobia
  178. Takut Jomblo – Anuptaphobia
  179. Takut Jum’at ke 13 – Paraskavedekatriaphobia
  180. Takut Kabut – Homichlophobia
  181. Takut Kacang – Arachibutyrophobia
  182. Takut Kaget – Hormephobia
  183. Takut Kain Lap – Vestiphobia
  184. Takut Kain Satin – Satanophobia
  185. Takut Kalah – Kakorrhaphiophobia
  186. Takut Kanker – Carcinophobia
  187. Takut Kanker – Cancerophobia
  188. Takut Kata Kata – Logophobia
  189. Takut Kata Kata – Verbophobia
  190. Takut Kata Panjang – Hippopotomonstroses quippedaliophobia
  191. Takut Kata yang Panjang – Sesquipedalophobia
  192. Takut Katak – Ranidaphobia
  193. Takut Kaya – Plutophobia
  194. Takut Ke Sekolah – Didaskaleinophobia
  195. Takut Kecelakaan – Dystychiphobia
  196. Takut Kedalaman – Bathophobia
  197. Takut Kedokter – Iatrophobia
  198. Takut Kegelapan – Myctophobia
  199. Takut Kegelapan – Scotophobia
  200. Takut Kejatuhan Benda – Atephobia
  201. Takut Kekacauan – Demophobia
  202. Takut Kelahiran – Parturiphobia
  203. Takut Kelainan Bentuk – Dysmorphophobia
  204. Takut Kelamin Wanita – Eurotophobia
  205. Takut Kemajuan – Prosophobia
  206. Takut Kembali ke Rumah – Nostophobia
  207. Takut Kembung – Anginophobia
  208. Takut Kencing – Urophobia
  209. Takut Keramaian – Agoraphobia
  210. Takut Kerang-Kerangan – Ostraconophobia
  211. Takut Kereta Api – Diderodromophobia
  212. Takut Keriput – Rhytiphobia
  213. Takut Kerja Berlebihan – Ponophobia
  214. Takut Kertas – Papyrophobia
  215. Takut Kesakitan – Agliophobia
  216. Takut Ketinggian – Altophobia
  217. Takut Ketinggian – Hypsiphobia
  218. Takut Ketularan – Tapinophobia
  219. Takut Keturunan – Patroiophobia
  220. Takut Kezaliman – Tyrannophobia
  221. Takut Kilat – Brontophobia
  222. Takut Kodok – Bufonophobia
  223. Takut Komputer – Cyberphobia
  224. Takut Komputer – Logizomechanophobia
  225. Takut Kotor – Automysophobia
  226. Takut Kotoran – Myxophobia
  227. Takut Kriminal – Peccatophobia
  228. Takut Kristal – Crystallophobia
  229. Takut Kuburan – Coimetrophobia
  230. Takut Kucing – Ailurophobia
  231. Takut Kucing – Elurophobia
  232. Takut Kucing – Felinophobia
  233. Takut Kuda – Equinophobia
  234. Takut Kuda – Hippophobia
  235. Takut Kulit Binatang – Doraphobia
  236. Takut Kuman – Spermatophobia
  237. Takut Kunci – Chronomentrophobia
  238. Takut Kutu – Pediculophobia
  239. Takut Laba Laba – Arachnophobia
  240. Takut Laki Laki – Androphobia
  241. Takut Laki Laki – Arrhenophobia
  242. Takut Lampu Sorot – Selaphobia
  243. Takut Laut – Thalassophobia
  244. Takut Lawan Jenis – Sexophobia
  245. Takut Lebah – Apiphobia
  246. Takut Lecet – Amychophobia
  247. Takut Lelah – Kopophobia
  248. Takut Lembab – Hygrophobia
  249. Takut Lengket di Langit Mulut – Arachibutyrophobia
  250. Takut Listrik – Enochlophobia
  251. Takut Logam – Metallophobia
  252. Takut Lompat – Catapedaphobia
  253. Takut Luka – Dematophobia
  254. Takut Luka – Traumatophobia
  255. Takut Lumpuh – Poliosophobia
  256. Takut Lumpur – Blennophobia
  257. Takut Lutut – Genuphobia
  258. Takut Mabuk Udara – Aeronausiphobia
  259. Takut Makan – Phagophobia
  260. Takut Makan – Sitiophobia
  261. Takut Makanan – Cibophobia
  262. Takut Makanan – Sitophobia
  263. Takut Mal Praktek – Ergasiophobia
  264. Takut Malam – Noctiphobia
  265. Takut Maling – Scelerophobia
  266. Takut Mandek – Ankylophobia
  267. Takut Mandi – Ablutophobia
  268. Takut Marah – Angrophobia
  269. Takut Masak – Mageirocophobia
  270. Takut Mata Kabur – Diplophobia
  271. Takut Mata Mata – Ommatophobia
  272. Takut Matahari – Heliophobia
  273. Takut Matahari – Phengophobia
  274. Takut Mati – Necrophobia
  275. Takut Mati – Thantophobia
  276. Takut Melahirkan – Lockiophobia
  277. Takut Melahirkan – Maieusiophobia
  278. Takut Melarat – Peniaphobi
  279. Takut Melihat Massa – Ochlophobia
  280. Takut Membelakangi – Dishabiliophobia
  281. Takut Membuat Keputusan – Decidophobia
  282. Takut Membuat Perubahan – Tropophobia
  283. Takut Membuka Satu Mata – Optophobia
  284. Takut Membusuk – Seplophobia
  285. Takut Menari – Chorophobia
  286. Takut Mencium – Philemaphobia
  287. Takut Mendengar Kata Tertentu – Onomatophobia
  288. Takut Menderita – Panthophobia
  289. Takut Menganggur – Domatophobia
  290. Takut Mengingat – Mnemophobia
  291. Takut Menikah – Gamophobia
  292. Takut Menjadi Sakit – Nosemaphobia
  293. Takut Menstruasi – Monophobia
  294. Takut Menua – Gerascophobia
  295. Takut Menulis di Papan – Scriptophobia
  296. Takut Menunggu Lama – Macrophobia
  297. Takut Menyeberang – Agyrophobia
  298. Takut Menyeberang Jalan – Dromophobia
  299. Takut Merasa Nyaman – Hedonophobia
  300. Takut Mertua – Pentheraphobia
  301. Takut Mertua – Soceraphobia
  302. Takut Mesin – Mechanophobia
  303. Takut Meteor – Meterorophobia
  304. Takut Mikroba – Bacillophobia
  305. Takut Mikroba – Microbiophobia
  306. Takut Milik – Orthophobia
  307. Takut Mimisan – Epistaxiophobia
  308. Takut Mimpi – Oneirophobia
  309. Takut Mimpi Basah – Oneirogmophobia
  310. Takut Minum Obat – Pharmacophobia
  311. Takut Minuman – Dipsophobia
  312. Takut Mitos – Mythophobia
  313. Takut Mobil – Motorphobia
  314. Takut Monster – Teratophobia
  315. Takut Mukanya Merah – Ereuthophobia
  316. Takut Mulut Kejang – Tetanophobia
  317. Takut Muntahan – Emetophobia
  318. Takut Naik Mobil – Ochophobia
  319. Takut Naik Pesawat – Aerophobia
  320. Takut Naik Pesawat – Aviophobia
  321. Takut Nama Nama – Namatophobia
  322. Takut Neraka – Hadephobia
  323. Takut Neraka – Stigiophobia
  324. Takut Ngaca – Eisoptrophobia
  325. Takut Ngaceng – Ithypallophobia
  326. Takut Ngebut – Tachophobia
  327. Takut Ngengat – Mottophobia
  328. Takut Noda – Rupophobia
  329. Takut Nomer – Numerophobia
  330. Takut Nyeri – Algophobia
  331. Takut Nyeri – Odynephobia
  332. Takut Obat Baru – Neopharmaphobia
  333. Takut Ombak – Cymophobia
  334. Takut Operasi – Tomophobia
  335. Takut Orang Asing – Xenophobia
  336. Takut Orang Asing – Xenophobia
  337. Takut Orang Botak – Peladophobia
  338. Takut Orang Buntung – Apotemnophobia
  339. Takut Orang Suci – Hagiophobia
  340. Takut Otot Gerak Sendiri – Ataxiophobia
  341. Takut Panas – Thermophobia
  342. Takut Parasit – Parasitophobia
  343. Takut Paus – Papaphobia
  344. Takut Pelecehan Seksual – Agraphobia
  345. Takut Pelecehan Seksual – Contreltophobia
  346. Takut Peluru – Ballistophobia
  347. Takut Pembicaraan Dinner – Deipnophobia
  348. Takut Pemerkosa – Virginitiphobia
  349. Takut Pendapat – Allodoxaphobia
  350. Takut Pendeta – Hierophobia
  351. Takut Pengemis – Hobophobia
  352. Takut Pengetahuan – Epistemphobia
  353. Takut Pengetahuan – Gnosiophobia
  354. Takut Penis – Phallophobia
  355. Takut Penis Berdiri – Medorthophobia
  356. Takut Penis Loyo – Medomalacuphobia
  357. Takut Penyakit – Pathophobia
  358. Takut Penyimpangan Seks – Paraphobia
  359. Takut Peralatan Listrik – Electrophobia
  360. Takut Perancis – Francophobia
  361. Takut Perjalanan – Hodophobia
  362. Takut Perkara Hukum – Liticaphobia
  363. Takut Perubahan – Metathesiophobia
  364. Takut Petir – Astrapophobia
  365. Takut Pikiran – Psychophobia
  366. Takut Pin – Balenephobia
  367. Takut Pin – Enetophobia
  368. Takut Pingsan – Ashenophobia
  369. Takut Pohon – Dendrophobia
  370. Takut Politikus – Politicophobia
  371. Takut Pria – Hominophobia
  372. Takut Puisi – Mertophobia
  373. Takut Pusaran Air – Dinophobia
  374. Takut Rabies – Hydrophobophobia
  375. Takut Rabies – Kynophobia
  376. Takut Racun – Iophobia
  377. Takut Racun – Toxiphobi
  378. Takut Rambut – Chaetophobia
  379. Takut Rambut – Trichopathophobia
  380. Takut Rasa – Geumaphobia
  381. Takut Rayap – Isopterophobia
  382. Takut Reptil – Batrachophobia
  383. Takut Reptil – Herpetophobia
  384. Takut Ruang Kosong – Cenophobia
  385. Takut Ruangan – Koinoniphobia
  386. Takut Ruangan Kosong – Kenophobia
  387. Takut Rumah – Ecophobia
  388. Takut Rumah Sakit – Nosocomephobia
  389. Takut Rusia – Russophobia
  390. Takut Sakit Demam – Pyrexiophobia
  391. Takut Sakit Diabetes – Diabetophobia
  392. Takut Sakit Ginjal – Albuminurophobia
  393. Takut Sakit Jantung – Cardiophobia
  394. Takut Sakit Jiwa – Dementophobia
  395. Takut Sakit Jiwa – Maniaphobia
  396. Takut Sakit Kelamin – Cyprianophobia
  397. Takut Sakit Kolera – Cholerophobia
  398. Takut Sakit Kulit – Dermatophathophobia
  399. Takut Sakit Kusta – Leprophobia
  400. Takut Sakit Otak – Meningitiophobia
  401. Takut Sakit Syphilis – Syphilophobia
  402. Takut Sakit Syphillis – Luiphobia
  403. Takut Salib – Staurophobia
  404. Takut Salju – Chionophobia
  405. Takut Sama Gadis – Parthenophobia
  406. Takut Sapi Jantan – Taurophobia
  407. Takut Saudara – Syngenesophobia
  408. Takut Sayuran – Lachanophobia
  409. Takut Segala Sesuatu – Polyphobia
  410. Takut Segalanya – Panophobia
  411. Takut Sekitar Rumah – Eicophobia
  412. Takut Sekitar Rumah – Oikophobia
  413. Takut Sekolah – Scoionophobia
  414. Takut Seks – Genophobia
  415. Takut Semangat – Pneumatiphobia
  416. Takut Semut – Myrmecophobia
  417. Takut Sendiri – Isolophobia
  418. Takut Sendirian – Autophobia
  419. Takut Sendirian – Monophobia
  420. Takut Senjata Api – Hoplophobia
  421. Takut Senjata Nuklir – Nucleomituphobia
  422. Takut Sepeda – Cyclophobia
  423. Takut Serangga – Epistaxiophobia
  424. Takut Serangga – Insectophobia
  425. Takut Seruling – Aulophobia
  426. Takut Sesuatu dari Kiri – Sinistrophobia
  427. Takut Sesuatu yang Baru – Kainolophobia
  428. Takut Sesuatu yang Baru – Neophobia
  429. Takut Sesuatu yang Besar – Megalophobia
  430. Takut Sesuatu yang Kecil – Microphobia
  431. Takut Silau – Photoaugliaphobia
  432. Takut Simbol – Symbolophobia
  433. Takut Simetris – Symmetrophobia
  434. Takut Sinar X – Radiophobia
  435. Takut Situasi yang Menakutkan – Counterphobia
  436. Takut Skabies – Scabiophobia
  437. Takut Suara – Acousticophobia
  438. Takut Suara Keras – Ligyrophobia
  439. Takut Suara Telpon – Phonophobia
  440. Takut Subuh – Eosophobia
  441. Takut Sungai – Potamophobia
  442. Takut Surga – Ouranophobia
  443. Takut Surga – Uranophobia
  444. Takut Susah Be’ol – Coprastasophobia
  445. Takut Tabuhan – Spheksophobia
  446. Takut Tai – Coprophobia
  447. Takut Takut Anak Anak – Pedophobia
  448. Takut Tali – Cnidophobia
  449. Takut Tambah Berat – Obesophobia
  450. Takut Tambah Berat – Pocrescophobia
  451. Takut Tanaman – Batonophobia
  452. Takut Tangga – Climacophobia
  453. Takut Tanggung Jawab – Paralipophobia
  454. Takut Tantangan – Heresyphobia
  455. Takut Tawon – Melissophobia
  456. Takut TBC – Phthisiophobia
  457. Takut TBC – Tuberculophobia
  458. Takut Tebing – Cremnophobia
  459. Takut Teknologi – Technophobia
  460. Takut Tekstur Tertentu – Textophobia
  461. Takut Telanjang – Gymnophobia
  462. Takut Telanjang – Nudophobia
  463. Takut Telpon – Telephophobia
  464. Takut Tempat Sempit – Stenophobia
  465. Takut Tempat Terbuka – Agoraphobia
  466. Takut Tempat Tertentu – Topophobia
  467. Takut Tempat Tertutup – Claustrophobia
  468. Takut Tempat Tinggi Terbuka – Aeroacrophobia
  469. Takut Terbahak – Geliophobia
  470. Takut Terbang – Pteromerhanophobia
  471. Takut Tergantung pada Orang – Soteriophobia
  472. Takut Terkontaminasi Debu – Misophobia
  473. Takut Terkunci – Cleisiophobia
  474. Takut Tidak Sempurna – Atelophobia
  475. Takut Tidak Simetris – Asymmetriphobia
  476. Takut Tidur – Clinophobia
  477. Takut Tidur – Somniphobia
  478. Takut Tikus – Murophobia
  479. Takut Tikus – Suriphobia
  480. Takut Tikus Besar – Zemmiphobia
  481. Takut Tornado – Lilapsophobia
  482. Takut Tuhan – Theophobia
  483. Takut Tulisan Tangan – Graphophobia
  484. Takut Tuma – Verminophobia
  485. Takut Uang – Chrematophobia
  486. Takut Ujian – Tertaphobia
  487. Takut Ular – Ophidiophobia
  488. Takut Ular – Snakephobia
  489. Takut Upacara Seremonial – Teleophobia
  490. Takut Vaksinasi – Vaccinophobia
  491. Takut Vertigo – Illyngophobia
  492. Takut Waktu – Chronophobia
  493. Takut Wangi-Wangian – Osphesiophobia
  494. Takut Wanita – Gynephobia
  495. Takut Wanita Cantik – Caligynephobia
  496. Takut Wanita Cantik – Venustraphobia
  497. Takut Wanita Sihir – Vitricophobia
  498. Takut Warga – Anthropophobia
  499. Takut Warna – Chromatophobia
  500. Takut Warna Hitam – Melanophobia
  501. Takut Warna Kuning – Xanthophobia
  502. Takut Warna Putih – Leukophobia
  503. Takut Warna Ungu – Porphyrophobia
  504. Takut Wayang – Pupaphobia
Sumber : http://karlan08.wordpress.com/2008/09/28/jenis-jenis-ketakutan-phobia/