Pages

Sabtu, 19 November 2016

Internet of Things


Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan' IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.

Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.Dan kini IoT menjadi salah satu tugas bagi seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi.

Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa pun.Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.

Tantangan terbesar dalam mengkonfigurasi Internet of Things ialah menyusun jaringan komunikasinya sendiri, yang dimana jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan memerlukan sistem keamanan yang ketat. Selain itu biaya yang mahal sering menjadi penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.

Banyak yang memprediksi bahwa pengaruh Internet of Things adalah “the next big thing” di dunia teknologi informasi, hal ini karena IoT menawarkan banyak potensi yang bisa digali. Contoh sederhana manfaat dan implementasi dari Internet of Things misalnya adalah kulkas yang dapat memberitahukan kepada pemiliknya via SMS atau email tentang makanan dan minuman apa saja yang sudah habis dan harus distok lagi.

Bagi pengembang, kini banyak perusahaan yang menyediakan berbagai macam program untuk membantu pengembang dalam mengembangkan produk berbasis IoT. Salah satu yang menyediakan program ini adalah Intel dengan IoT Developer Program mereka.

Contoh aplikasi IoT

1. Jakarta One Card
Jakarta One Card adalah sebuah “kartu pintar” yang bisa berfungsi sebagai e-KTP, alat pembayaran ketika berbelanja, serta kartu BPJS. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggandeng Bank DKI dalam pembuatan Jakarta One Card ini. “Kami menargetkan pada tahun 2019, seluruh warga di Jakarta harus sudah mempunyai kartu Jakarta One Card,” tutur Setiaji. Menurut Setiaji, penggunaan kartu pintar tersebut bisa membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menganalisis pergerakan manusia di seluruh kota. “Apabila data tersebut sudah didapat, tentunya akan memudahkan kami dalam melakukan rekayasa lalu lintas dan transportasi.”

2. City Surveillance System
Demi menyambut Asian Games yang akan berlangsung di Jakarta pada tahun 2018 mendatang, Jakarta Smart City juga telah menyiapkan sistem pemantauan yang bisa diakses setiap saat. “Akan ada sekitar 6.000 CCTV yang terpasang di seluruh kota Jakarta untuk memantau lalu lintas dan kerumunan orang,” ujar Setiaji.

3. Smart Street Lighting System
Demi menghemat pemakaian listrik yang tinggi, Jakarta Smart City juga akan mengganti lampu penerangan jalan dari yang sebelumnya masih menggunakan lampu biasa menjadi lampu yang lebih “pintar”. Lampu ini nantinya bisa dikendalikan dari jarak jauh dan bisa memberikan notifikasi apabila sudah harus diganti. “Di tahun 2016 ini, kami menargetkan untuk mengganti 90.000 lampu yang ada di DKI Jakarta,” ujar Setiaji.
Dengan kehadiran teknologi-teknologi IoT tersebut, diharapkan para aparat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa memberikan pelayanan yang lebih baik, dan warga Jakarta pun akhirnya akan merasakan kemudahan dalam berbagai aktivitas mereka.



Sumber :
https://idcloudhost.com/mari-mengenal-apa-itu-internet-thing-iot/
https://id.techinasia.com/aplikasi-iot-andalan-jakarta-smart-city-di-tahun-2016

Mengenal Lebih Dalam USB

Sebelumnya, kamu mungkin sudah terbiasa dengan istilah Universal Serial Bus (USB). Akhir-akhir ini juga kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah USB tipe-C. Tapi, sebenarnya apa sih yang membedakan USB tipe-A, tipe-B dan tipe-C?



USB Tipe A
USB tipe ini menjadi tipe yang paling sering kamu temui sehari-hari. Hal ini karena USB tipe ini digunakan di berbagai perangkat PC yang kamu gunakan, seperti USB extender, USB Hub, USB Flashdrive, USB Modem, dan banyak lagi. USB ini menjadi standar USB yang digunakan pada perangkat PC saat ini. USB tipe-A kini telah sampai pada versi 3.0 yang menjanjikan transfer data yang cepat. Meski demikian, sampai sekarang USB 2.0 adalah USB yang paling banyak digunakan dan ditemui karena telah menjadi standar bagi perangkat komputer.

USB tipe-B
USB tipe-B adalah varian dari USB dipergunakan pada peripheral komputer, seperti pada Printer dan Scanner. USB tipe-B juga bisa kamu temui di smartphone-smartphone yang biasa kamu gunakan sekarang. Selain varian yang digunakan sebagai jembatan penghubung komputer, USB tipe ini juga memiliki varian lain, yaitu MicroUSB 3.0 yang mempunyai dua kepala yang berbeda; contoh jenis ini biasa kamu temukan di HardDisk Eksternal.

USB tipe-C

Nah, varian terbaru inilah yang lagi naik daun. Keunggulan dasar dari USB tipe-C adalah mampu digunakan secara bolak-balik. Artinya, kamu tidak harus memikirkan bagaimana posisi port USB-nya. Jika kamu menggunakan smartphone sekarang yang menggunakan USB tipe-B, maka kamu harus memasukan USB secara pas sesuai port yang tersedia. Sementara pada USB tipe-C, kamu bisa memasukannya secara bebas. Hal itu karena USB tipe-C dibekali oleh sebuah sirkuit khusus yang akan memberitahukan jalur mana yang harus ditempuh. Keunggulan USB tipe-C adalah desainnya yang ramping. Meski ramping, USB tipe-C merangkum semua kemampuan port pada perangkat komputer, seperti menjadi jalur input/output data, jalur charging baterai, jalur penghubung display ke monitor lain, dan banyak lagi. USB Tipe-C Menjadi Standar Baru Industri jika sebelumnya kamu bingung karena sangat banyak macam kabel USB, ada USB tipe-A dan USB tipe-B. Belum lagi jenis mini dan micronya, sudah pasti cukup membingungkan, kan? Nah, USB tipe-C menjawab kebingungan kamu dengan banyaknya macam USB tadi. USB Type C ini akan sangat membantu karena USB Type C akan memiliki ujung yang sama di kedua ujungnya, baik bagian host atau peripheral-nya. 

Sumber :
https://jalantikus.com/gadgets/apa-sih-yang-membedakan-usb-tipe-a-tipe-b-dan-tipe-c/
https://de-tekno.com/2015/11/berbagai-jenis-dan-versi-kabel-usb/